- PWI Pringsewu Gelar Konferensi Kerja 2024
- Joko Sulistiyo Pimpin PWI Kabupaten Pringsewu 2024-2027
- Dibuka Pj.Bupati, PWI Pringsewu Gelar Konferkab VI
- RLPP APBD Pringsewu 2023 Disahkan
- Program Dana Desa 2024, Pekon Wonosari Realisasikan Pembangunan Talud dan Penyabesan
- Pengurus Partai Demokrat Kabupaten Pringsewu Mengunjungi Kediaman DR.H.Fauzi.
- Kabupaten Pringsewu Menerima Penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan Provinsi Lampung Tahun 2024.
- Polres Pringsewu Apresiasi Kontingen Saka Bhayangkara atas Partisipasi di Lomba Tingkat Polda Lampun
- Plh.Penjabat Bupati Pringsewu Hadiri Seleksi Lomba TTG Nasional 2024
- Polres Pringsewu Gelar Pelatihan Safety Driving untuk Sopir Ambulans
Pemkab Pringsewu Ikuti Puncak Peringatan Harganas 2021
Pemkab Pringsewu Ikuti Puncak Peringatan Harganas 2021
Muaramedia.co.id-PRINGSEWU - Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 tahun 2021 bertema 'Keluarga Keren Cegah Stunting', diperingati secara virtual oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang terdiri dari Wakil Bupati DR.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA didampingi Wakil Ketua TP-PKK Pringsewu Rita Irviani Fauzi, Sekdakab Pringsewu Drs.Heri Iswahyudi, M.Ag. didampingi Ketua DWP Sri Prihatin Iswahyudi beserta sejumlah pejabat terkait mengikuti kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH.Ma'ruf Amin melalui video teleconference tersebut dari Aula Utama pemkab setempat, Selasa (29/6/21).
Baca Lainnya :
- Rakit Kawat Cor, Satgas TMMD Ke-111 Bersama Warga Siap Lembur0
- Wabup Pringsewu Tinjau Pemeriksaan Golongan Darah di Kediri0
- Pemkab Pringsewu Bina Pekon Wates Selatan0
- Wabup Pringsewu Kunjungi Rumah Singgah Covid-19 0
- UMKM Pringsewu Antusias Ekspor Berjamaah1
Wakil Presiden KH.Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan keluarga adalah sekolah pertama dalam menyiapkan generasi bangsa yang baik di masa mendatang. "Di sinilah peran penting BKKBN, salah satu tugas utamanya melaksanan pembangunan keluarga," katanya.
Disampaikan, pemerintah serius menyikapi persoalan stunting, dimana peran keluarga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Menurutnya, ada 8 fungsi keluarga, yakni fungsi agama, kasih sayang, perlindungan, sosial budaya, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.
Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan sehingga orang tua berperan menanamkan nilai-nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak.
"Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya," kata wapres.
Nilai-nilai kasih sayang diberikan secara langsung dari orang tua kepada anaknya. Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula. Selanjutnya fungsi perlindungan, idealnya keluarga menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram. "Nilai-nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dikeluarga," tegasnya.
Selain itu, fungsi sosial budaya, di mana keluarga juga mempunyai peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat.
Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat. Dalam fungsi reproduksi, melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.
Untuk fungsi pendidikan, lanjut wapres, menjadikan keluarga sebagai tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.
Pada fungsi ekonomi, biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.
"Yang terakhir adalah pembinaan lingkungan, dimana gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar. Karena itu, perlu ditanamkan sifat cinta lingkungan sejak dini dalam keluarga, karena hanya dari alam kita dapat hidup," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat dr.Hasto Wardoyo mengatakan Harganas merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada keluarga di Indonesia dalam pembangunan nasional.
"Harganas tahun ini mengusung tema 'Keluarga Keren Cegah Stunting', yang mengandung makna bahwa peringatan Harganas adalah momentum baik untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga", Ungkapnya.